....membosankan, tepatnya. Housemate gue, Adin, udah dengan nggak sabar mondar-mandir di dalam rumah. Emang bosen, sih. Di rumah belum ada TV, belum ada apa-apa, dan dompet tipis kempis miris. Mau jalan keluar nggak cukup, beli TV....yah moga-moga yang baca ini berbelas kasihan dan sudi menyumbangkan beberapa lembar lima puluh ringgitan. Main-main internet juga lama-lama bosen. Mau bikin tugas (yang banyak itu) tapi itu bukan alternatif normal yang akan kita pilih kalo bosen, kan?
Akhirnya gue memutuskan untuk kembali ke kebiasaan lama: baca komik.
Karena udah lama gue melupakan kebiasaan membaca komik ini, maka yang gue bawa dari rumah cuma beberapa komik top five gue:
Dunia Mimpi
Yang ceritanya tentang cewek bernama Noriko yang tiba-tiba terlempar ke dunia lain yang sama sekali beda dengan dunia kita sehari-hari. Dia menghadapi masalah yang kayaknya nggak habis-habis (coba bayangin terdampar di dunia yang nggak ada pesawat dan komunikasi digital, kendaraan tercepatnya adalah naga, dan lo nggak ngerti sama sekali bahasa di dunia itu), dan belum sampai beradaptasi sama dunia itu, dia ternyata punya peran besar yang membuat dia diburu sama penjahat-penjahat besar (nah kan). Dan ujung-ujungnya dia ditolong sama ranger super ganteng dan jagoan yang kemudian jadi pacarnya......yang kemudian baru diketahui bahwa sebenernya si ganteng ini harusnya adalah musuh terbesarnya si Noriko. Hm.
Perfect Girl Evolution
Komik ini keren. Serius. Ceritanya tentang empat cowok kelewat ganteng yang sedang belajar hidup mandiri dan sangat kesulitan uang yang hidup terlantar sampai akhirnya mereka ditampung sama seorang tante-tante tajir berrraaaaatt yang akan kasih mereka diskon sewa rumah setengah harga kalo mereka bisa bikin keponakannya bertransformasi jadi an eligible bachelorette. Dan ternyata si cewek keponakannya ini kondisinya terlalu memprihatinkan dan cenderung disturbing. Namanya Sunako. Dikatakan di sini bahwa Sunako mencintai kegelapan, Halloween, dan film Freddie vs Jason (tau kan yang Friday The 13th itu). Kalau bicara, Sunako lebih kedengeran kayak ngegerundel atau lagi baca mantra sihir hitam dan kemana-mana pake baju item panjang (termasuk ke sekolah) dan juga agak haus darah, sukanya berantem.
Take The "A" Train
Komik yang ini agak sentimental. Bagus banget, banyak pesan moralnya (nggak kok, nggak boring). Ini tentang kehidupan Ayah dan anak perempuannya yang namanya Kina. Kina ini pinter banget dan sangat sensitif, in sense of social. Kina pada dasarnya sangat deket sama Ayahnya tapi karena si ayah ini arsitek terkenal jadi hampir setiap harinya Kina ngurusin dirinya sendiri. Mereka tinggal di kota besar dimana hampir nggak ada tempat main buat anak-anak. Di sini diceritain gimana Kina menemukan hal-hal istimewa di hari-harinya, dan gimana pada saatnya dia harus belajar melepaskan mereka satu persatu.
Little New York
Yang ini ceritanya mengenai seorang fotografer perempuan di Jepang pada zaman kedatangan bangsa asing ke Jepang dulu. Dia akhirnya jatuh cinta sama dokter dari New York yang pada akhirnya ngelamar dan ngebawa dia pulang ke New York. Baru disitu masalahnya mulai, gimana orang Jepang direndahkan di New York, gimana dia harus struggle untuk menyukseskan karir fotografinya, dan yang paling berat: gimana diterima di keluarga suaminya.
Sailor Moon
Yang ini mah gue nggak usah ceritain deh. Kalian semua (baik yang memuji, menghina, tertawa ngakak, atau melamun penuh nostalgia) pasti tau ceritanya si Usagi Tsukino yang terlalu ceroboh kemudian berubah wujud jadi super hero cantik yang melawan monster-monsternya Queen Veril, tidak lupa dengan kekuatan bulan. Dan selalu ditolong sama si ganteng Topeng Tuxedo (itu lho yang selalu ngelempar mawar yang somehow nancep di tanah sebelum nolongin Sailor Moon).
Dan selesai membaca kelima komik ini, reaksi gue dari dulu selalu sama. Tarik nafas dalem-dalem dan berharap kehidupan seperti itu atau at least sedikit dari elemen-elemen di kehidupan seperti itu (I mean, gue nggak mau juga sampe kelempar ke dunia lain dan terancam dibunuh dan gue nggak bisa nelpon bantuan) bisa gue alami. Rather than this ordinary life - this boring afternoon, maybe gue bisa mengalami excitement di cerita-cerita itu.
Emang penyakit deh baca komik-komik kayak gitu kalo lagi ketumpuk tugas.